Kamis, Juni 03, 2010

Anak Bunuh Diri ?? Read this for ur information bout it


Masa remaja adalah masa yang paling indah dan menyenangkan. Hari-hari penuh dengan tawa, canda dan keceriaan. Perhatian, pengertian dan curahan kasih sayang dari orangtua adalah menu utama masa-masa ini. Paling tidak, kondisi inilah yang didambakan setiap anak, dan yang semestinya diwujudkan oleh orangtua.


Namun sayang, justru keadaan sebaliknya yang banyak dialami oleh sebagian anak-anak di lingkungan kita. Kekecewaan, kesedihan, ketakutan, dan kegelisahan lebih sering mendominasi kehidupan mereka. Kehidupan sehari-hari mereka tak ubahnya seperti neraka dunia.


Akhir-akhir ini, berita tentang anak bunuh diri hampir setiap hari muncul di media massa. Berbagai cara mereka lakukan untuk mengakhiri hidup, mulai dari menusukkan pisau dapur ke perut, menyirami seluruh tubuh dengan minyak tanah dan menyulutnya dengan api, sampai menggantung diri.

Perlu diingat, bahwa kasus-kasus bunuh diri anak-anak ini boleh jadi merupakan puncak gunung es (the tip of an iceberg). Jumlah anak-anak yang mempunyai masalah tetapi belum sampai nekat melakukan bunuh diri niscaya jauh lebih besar. Permasalahan anak-anak yang masuk kategori ini akan dibahas di tulisan lain.


Perilaku pelecehan, penindasan dan penghinaan yang diterima oleh anak dapat terjadi baik di dalam rumah maupun di lingkungan sekitarnya, seperti sekolah dan tempat bermain. Beban malu dan perasaan tertekan yang terus menerus akan mengarah pada kondisi stress dan depresi, yang akhirnya membuat sang anak merasa lebih baik mengakhiri hidupnya. Pikiran negatif yang timbul di dalam benak anak akan semakin parah bila tidak ada seseorang yang bisa dijadikan tempatnya mengadu dan berlindung.
Sifat Bijak Orangtua merupakan Obat Pencegah Bunuh Diri Anak


Dalam rangka menghindarkan terjadinya tindakan negatif (yang berakhir dengan bunuh diri) yang mungkin dilakukan oleh anak, marilah kita sebagai orangtua berusaha menjadi orangtua bijak, yaitu menjadi orang yang terdekat dengan anak, mencurahkan cinta dan kasih sayang yang adil dan tulus, dan selalu memberikan yang terbaik kepada anak.


Memang, berbagai penyebab anak berpikir dan bertindak negatif (seperti masalah perceraian orangtua, ekonomi keluarga, dan sebagainya) boleh jadi merupakan hal yang tidak dapat dielakkan. Namun demikian, menjadi orangtua bijak merupakan pilihan yang terbuka, yang pasti dapat dilakukan oleh semua orangtua, apapun kondisinya.


Ronald (2006) berpendapat bahwa orangtua harus menjadi orang yang terdekat dengan anak. Dengan kata lain, ikatan batin antara anak dan orangtua terjalin erat. Apabila hal ini terwujud, orangtua dapat mendeteksi secara dini potensi kesulitan dan masalah yang dialami anak.

Tidak ada komentar:

Tentang Chy

Foto saya
Chyntia Harli Berjilbab Kelahiran 1990 & Ship Kuda @ChynHrl Facebook.com/chyntia.harl