Selasa, Desember 29, 2009

Tahukah Kamu Roket Berbahan Bakar Permen ??

Permen atau kembang gula adalah makanan favorit anak-anak. Namun kini kembang gula dapat dijadikan bahan bakar sebuah roket. Para ilmuwan dari Universitas Hertfordshire Inggris yang telah menemukannya. Penemuan berawal pada tahun 2005, saat itu universitas memulai program pembuatan roket. Sampai akhirnya roket berbahan permen berhasil diciptakan. Roket ini memiliki kecepatan hingga 1.200 mil per jam.


Walau masih berbentuk penemuan awal, namun roket ini telah menarik perhatian banyak kalangan. Roket berbahan bakar permen ini pernah terbang setinggi 8.000 kaki atau sekitar 2,4 kilometer di langit Skotlandia pada ajang kompetisi International Rocket Week.


Salah satu pengajar Universitas Hertfordshire, Ray Wilkinson mengatakan: "KAmi tidak hendak menyarankan agar perusahaan pembuat jet dan roket untuk menggunakan permen sebagai bahan bakar roket mereka." Tapi, mereka mungkin bisa memikirkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Wah.wah.. kalau jet dan roket menggunakan bahan bakar permen, anak-anak sedunia ingin sekali menaikinya dan berharap asap yang dikeluarkan dapat di konsumsi karna bahan bakar yang terbuat dari permen itu. hehehee

Resensi :
Majalah Anak Islam Wildan Edisi 2 Tahun VIII/29 Desember 2009

Senin, Desember 28, 2009

Konsep Diri dari Binatang Peliharaan Kita. Ayo di Cek !

Konsep diri adalah pandangan kita untuk menilai tentang hal-hal yang ada pada diri, baik dari dalam maupun dari luar. Dengan adanya konsep diri dapat membangun rasa percaya diri pada diri sendiri dan memngendalikan kelemahan di depan orang lain.


Konsep diri dapat di telusuri melalui binatang peliharaan atau binatang favorit. Ayah saya pernah meng-interview beberapa karyawannya mengenai bintang peliharaan atau binatang favoritnya. Setelah berlangsungnya interview tersebut, ayah saya mendapakan suatu kesimpulan bahwa karyawan yang di interviewnya menyukai binatang anjing. Pertama karyawan menyebutkan tingkah laku baik yang positive dan negativnya. Setelah selesai menjelaskannya, ayah saya mengatakan missal, anjingnya bila di ganggu maka akan menggonggong atau bahkan mengejar lalu menggigit lalu ayah saya menanyakan “Apakah anda bila di ganggu oleh orang lain dan anda sangat terganggu apakah anda akan melakukan suatu hal agar orang tersebut berhenti mengganggu anda ?” Karyawan menjawab “Iya, saya akan melakukan suatu hal agar orang yang mengusik saya, dapat berhenti melakukannya.” Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku dari binatang peliharaan atau binatang favorit dapat menjadi suatu cermin dari tingkah laku si pemiliknya.


Saya sangat menyenangi binatang kucing. Dua tahun yang lalu saya memelihara kucing. Suatu ketika kucing saya pernah mengeong keras, setelah saya amati ternyata kucing saya yang berjenis kelamin jantan rada sakit hati atau apalah terhadap kucing betina. Sama halnya dengan saya, bila bermasalah dengan masalah percintaan saya akan menangis tapi bukan mengeong yah..☻ Kucing saya pernah mengendap-endap mengambil makanan di atas meja makan, sama halnya lagi seperti saya. Saya yang suka mengambil makanan di atas meja makan tanpa menanyakan dahulu makanan tersebut milik siapa.


Kucing buat saya adalah binatang yang ramah, manja, namun dapat berubah garang bila ada yang mengusiknya. Kucing senang sekali di elus-elus sama halnya dengan saya ☻.

Pabila saya sedang stress atau memliki beberapa masalah, dengan bermain dengan kucing, saya mulai tenang kembali. Kucing adalag binatang yang paling saya senangin. Saya akan menangis pabila kehilangan kucing dan ternyata hal tersebut menjadi kenyataan, di saat saya sedang ada masalah kucing saya malah meninggalkan saya entah ke mana, namun kucing itu hadir dalam mimpi saya.


Dengan sikap-sikap saya tadi, saya tidak bisa merubahnya dengan cepat. Butuh proses dan cukup waktu untuk merubahnya

Selasa, Desember 22, 2009

Bunuh Diri ? Ogah deh..


Dipenghujung tahun 2009, ditemukan lebih dari 3 kasus bunuh diri dan lebih dari 5 kasus untuk pencobaan bunuh diri. Berbagai macam modus dari aksi bunuh diri ini yaitu dengan cara terjun dari ketinggian. Guru Besar Psikologi Sosial, Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan, tren bunuh diri dengan cara terjun dari ketinggian adalah modus baru. Karena seringnya pemberitaan seperti itu, menjadi suatu inspirasi bagi calon pembunuh diri untuk mencoba aksi bunuh diri dengan cara terjun dari ketinggian.

Biasanya yang melakukan bunuh diri adalah orang dewasa yang berumur sekitar 25-40 tahun, dikarenakan PHK (Pemutus Hubungan Kerja), banyak utang, tidak sanggup membayar kontrakan rumah, tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidup dan keluarga, dan lain-lain, hal tersebut dapat membuat stress, hati tak tenang, dan pastinya tidak dapat berfikir secara jernih, namun saat ini beberapa yang melakukan bunuh diri adalah anak remaja yang rentan pada pengendalian emosinya.

Apabila orang yang memiliki mental yang cukup baik, se- stress apapun dapat mengendalikannya mungkin saja tidak dengan cara bunuh diri. Namun sebaliknya, orang yang tidak dapat mengendalikan stress-nya, dapat menyebabkan mentalnya menjadi terganggu dan mungkin menjadi sakit jiwanya atau bahkan dapat melakukan bunuh diri.

Berdasarkan data yang dipaparkan Humas Polda Metro Jaya, kasus bunuh diri dengan cara terjun dari ketinggian, menjadi urutan tertinggi kedua setelah gantung diri, dengan jumlah 7 kasus. Sementara angka gantung diri tercatat 83 kasus pada tahun ini. Kasus terjun diri yang berjumlah 2 kasus pada tahun lalu, tahun ini meningkat menjadi 7 kasus. Pada Januari 2009 terjadi 1 kasus terjun dari gedung, bulan Juli ada 1 kasus; November ada 2 kasus; dan bulan Desember ada 3 kasus. Sementara, modus bunuh diri lainnya terjadi dengan cara meminum racun, memotong nadi, menembak diri, membakar diri, dan menyeburkan diri ke sungai juga masih ada meski tidak setinggi terjun dari gedung tinggi. Data dari WHO terdapat 1500 suicide/hari.

Adapun gejala dari bunuh diri yakni :
♣ Normative crisis,
♣ Depresi,
♣ Kurang komunikasi dengan keluarga atau kerabat terdekat,
♣ Derita penyakit turunan,
♣ Misalkan telah dirawat di Rumah Sakit Jiwa, kurangnya pelayanan perawat
terhadap penderita, dsb.

Penanggulangannya :
Mencari solusi tidak hanya dengan ahli psikologi atau psikiater, namun dapat dengan nyaman melalui sahabat atau orang yang di anggap nyaman untuk meluapkannya keluh kesahnya. Dengan begitu, dapat terselesaikan sedikit permasalahan yang dirasakannya.

Sumber :
..www.topix.com..

Senin, Desember 21, 2009

Anak Tidak Jujur ?


Seringkali kita sebagai anak tidak jujur terhadap kedua orang tua. Sang anak menganggap bahwa dengan menyembunyikan dari orang tua adalah terbaik buat sang anak dan orang tua pastinya tidak akan menginterogasinya. Namun hal itu adalah salah dan sangat tidak baik untuk sekarang dan untuk anak cucu nantinya.

Bila ditelusuri, kembali lagi pada orang tua yang terdekat dengan sang anak. Orang tua harus menerima misalkan sang anak mendapatkan nilai jelek, sebagai orang tua harus menerimanya dengan lapang dada dan sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan kata dan sikap yang membuat sang anak menjadi ‘down’ karena dari hal itu anak akan mulai menyembunyikan bila terulang kembali. Buatlah sang anak merasa ‘lega’ saat dia memberitahukan nilai ulangan yang jelek namun sebagai orang tua harus lebih memotivasi sang anak dan mengevaluasi agar sang anak tidak melakukan kesalahan yang sama.

Orang tua juga perlu meyakinkan sang anak bahwa kita harus belajar jujur mulai pada diri sendiri. Bersikap dan berperilaku jujur akan menjadi ‘modal untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Orang tua dapat melatih kejujuran pada sang anak dengan memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk mengatakan pendapat dan mengekspresikan perasaannya dengan nyaman.

Dengan begitu, anak akan merasa ‘nyaman’ dan akan ‘lega’ hatinya tidak menjadi beban dalam psikologi dan kesehatan mental anak menjadi baik. Sang anak akan tumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab dan pastinya jujur. Biarkan sang anak berkata apa adanya kepada orang tua dan sebagai orang tua membimbingnya bila perkataan yang di sampaikan dari sang anak ada yang tidak sewajarnya .

Referensi :
..Tim Argapilar counseling center dari majalah ESQ..

Senin, November 23, 2009

Tips agar tidak stress !

Stres bukan suatu gejala yang sepele tetapi dapat berakibat fatal, yaitu dapat menyebabkan storke. Spesialis Bedah Syaraf dari RS Mayapada Tanggerang, dr Syafrizal Abubakar SpBS mengatakan “Stres menyumbang hingga 20% penyebab stroke dan kerap menimbulkan banyak penyakit, salah satunya darah tinggi.”

Stres yang tak terkendali akan memicu naiknya tekanan darah dan berisiko terkena serangan jantung. Stres dapat pula menaikkan kadar kolesterol dalam darah.

Stres memang tak dapat dihindari, namun jikalau dapat mengendalikannya dapat mengurangi terkenanya penyakit stroke dan darah tinggi. Mengendalikan stres dimulai dari gaya hidup yang sehat contohnya : tidak merokok, tidak meminum berbahan alkohol, dan terpenting olahraga yang teratur. Dengan begitu tubuh terhindar dari stres dan juga penyakit stroke.

Apabila sedang stres cobalah untuk berendam di air hangat yang dapat mengalirkan aliran darah dan ditambah dengan pijitan-pijitan perlahan di daerah leher dan bahu agar emnambah relaksasi . Dan melakukan olahraga teratur di setiap pagi hari atau sore hari dengan melakukan jogging, jalan kaki atau dengan senam. Dengan berolahraga selain tubuh menjadi sehat bugar tapi pikirin menjadi tenang dan segar. Jika rutin melakukannya niscaya akan terhindar dari stres maupun stroke .

referensi :
http://74.125.153.132/search?q=cache:bV2crA7iLqoJ:fajarqimi.com/berita-dokter/tips-sehat-mencegah-stroke-dengan-mengelola-stress/+tips+terhindar+dari+stress&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id

Jumat, November 20, 2009

Pentingkah bersikap sopan-santun ?

1. Pengertian

Norma sopan-santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari masyarakat itu.

Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Contoh-contoh norma kesopanan ialah:

1. Menghormati orang yang lebih tua.

2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.

3. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.

4. Tidak meludah di sembarang tempat.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan.

2. Pendapat Pribadi Mengenai Sopan Santun

Sopan-santun menurut pendapat saya adalah suatu bentuk tingkah laku dan sikap menghormati kepada orang yang lebih tua umurnya; seperti ayah-ibu, nenek-kakek, dll. Bahkan adik pun harus bersikap sopan kepadanya agar ia kelak mencontoh sikap sopan-santun yang telah kita lakukan. Kalau kita yang lebih tua darinya tidak sopan-santun, maka yang lebih muda seperti adik akan mencontohnya tidak sopan-santun juga.

Pentingnya sopan-santun di kehidupan sehari-hari sangat penting karena dengan kita bersikap sopan kepada sesama akan terlihat harmonis dan sangat menghormati sesama. Contohnya di kehidupan sehari-hari adalah :

a. Menghormati orang tua seperti mencium tangan kedua orangtua saat hendak pergi keluar dari rumah. Tujuan dari mencium tangan adalah agar kita diberi restu dan ridho dari orangtua agar selamat sampai tujuan.

b. Tidak meludah disembarangan tempat dan tidak membuang sampah sembarangan karna akan membuat lingkungan sekitar menjadi jorok dan orang-orang merasa terganggu dengan hal tersebut dan akan mencela.

c. Mengalah tempat duduk dikendaraan umum seperti memberikan tempat duduk kepada orang yang lebih membutuhkan seperti orangtua, orang yang sedang sakit, dll.

d. Berbicara dengan nada yang sedang tidak keras disaat berbicara dengan orang lain dan menggunakan kata-kata baik tidak menyinggung perasaan orang lain ataupun lawan bicara.

Banyak lagi contoh dari sopan-santun, namun selagi kita masih bersikap baik, tidak kasar, menghormati oranglain, berkata tidak menyinggung oranglain, beararti kita termasuk orang yang sopan. : ) Jangan merugikan oranglain karena sikap kita karena hal tersebut tidaklah sopan. Pastinya kita tidak mau kalau kita diperlakukan tidak menyenangkan seperti oranglain tidak sopan kepada kita ? Maka dari itu kita mulai dari dirisendiri untuk bersikap sopan.

Sekian pengertian sopan dan pendapat mengenai sopan-santun menurut saya. Semoga bermanfaat.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun.

Jumat, Oktober 23, 2009

Allport .

1. Pndapat Allport mengenai kodrat manusia !
Jawaban :
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia, ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Pengalaman-pengalaman pribadi kelak tercermin dalam pandangan-pandangan teoritis tentang kodrat kepribadian.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar – kekuatan-kekuatannya tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah laku tidak ditentukan oleh setan-setan yang jauh dalam mereka.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik masa kanak-kanak. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang dewasa yang neurotis.

2. Perkembangan Proparium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat.
Jawaban :
Allport ingin menghilangkan kontradiksi-kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung dalam pembicaraan-pembicaraan tentang ”diri” dengan membuang kata itu dan menggantinya dengan membedakan konsep tentang ”diri” dari semua konsep. Yang dimaksudnya adalah proparium atau dengan definisi bentuk sifat ”propriate”.
Proparium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Proparium terdiri dari hal-hal atau proses-proses dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik; Allport menyebutkan ”Saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.
 Proparium
Berkembang dari masa bayi sampai adoleseni melalui tujuh tingkat ”diri” yang merupakan prasyarat untuk kepribadian yang sehat.
 ”Diri”
Ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proparium – diri jasmaniah .
 Identitas – diri
Pada tingkat dua perkembangan, anak mulai sadar akan indetitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah.Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang ”Saya” atau ”Diri” tetap bertahan dalam mengahadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah.
 Harga – diri
Tingkat ketiga menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri. Pada tingkat ini anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, manipulasi dan mengubah lingkungan itu.
Pada usia 2 tahun, anak mulai menentang segala sesuatu yang dikehendaki oleh orang tuanya. Kemudian sekitar usia 6 atau 7 tahun harga diri sang anak timbul dari semangat bersaing dengan kawan-kawan sebayanya.
 Perluasan diri.
Mulai usia 4 tahun, anak sudah menyadari adanya orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa di antaranya adalah milik anak tersebut. Anak mulai berbicara tentang ”Rumahku” atau ”Sekolahku” dan mempelajari arti dan nilai dari milik seperti ”kepunyaanku” meskipun masih terbatas makna dan maksud dari kata ”kepunyaanku”.
 Gambaran diri.
Hal ini menunjukan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orangtuanya mengharapkannya supaya menampilkan tingkah-tingkah laku tertentu menjahui tingkah laku lain.
Dengan mempelajari harapan-harapan orang tua, anak mengembangkan dasar untuk perasaan bertanggung jawab moral serta untuk perumusan tentang tujuan-tujuan dan intensi-intensi.

3. Ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport
Jawaban :
a. Perluasan Perasaan Diri
Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan kita, hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan. Diri menjadi tertanam dalm aktifitas-aktifitas yang penuh arti dan ini menjadi perluasan perasaan aktivitas diri.
b. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang lain.
Sebagai hasil dari kapasitas untuk perasaan terharu, kepribadian matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya.
Orang yang sehat menerima kelemahan-kelemahan yang sama. Akan tetapi, orang yang neurotis tidak sabar dan tidak mampu memahami dasar pengalaman-pengalaman manusia.
c. Persepsi Realistis
Orang yang sehat tidak perlu percaya semuanya jahat atau semuanya baik menurut prasangka pribadi terhadap realistis. Mereka menerima realistis sebagaimana adanya.
d. Keamanan Emosional
Orang-orang yang sehat tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat menanggulanginya dengan lebih baik daripada orang-orang yang neurotis.
e. Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematang dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
f. Pemahaman Diri
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif.
g. Filsafat hidup yang mempersatukan
Orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang ini mempunyai suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, dan ini memberi kontinuitas bafi kepribadian mereka.

4. Perkembangan kepribadian menurut Rogers
Jawaban :
Anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orng-orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena dia telah merasa kecewa, maka kebutuhan akan positive regards yang sekarang bertambah kuat, makin lama makin menggerahkan energi dan pikiran. Anak harus bekerja keras dengan mengorbankan aktualisasi-diri.

5. Peranan positif Regards dalam kepribadian individu.
Jawaban :
Suatu kebutuhan yang memaksa dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive Regards. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang-orang lain biasanya ibu, tetapi dia akan kecewa kalau menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.

6. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya menurut Rogers.
Jawaban :
Rogers menjabarkan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada pengalaman
Mau menerima setiap kekurangan yang ada di dirinya, tetap terbuka dan mau dikoreksi atau di berikan saran dari orang lain.
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
d. Perasaan bebas
e. kreativitas.

Sabtu, Oktober 17, 2009

Waria (Wanita Pria)

Wanita-pria atau yang sering disebut waria, bukanlah suatu hal yang aneh dikehidupan kita.
Waria terjadi karena adanya faktor genetika atau adanya kurang berfungsi hormon kepriaan pd tubuh seorang laki-laki.
Kita bisa mencegahnya dari kecil, dan sebagai orangtua harus selalu respek terhadap perkembangan anak anda. Bila anda sebagai orang tua mendapati anak laki-lakinya mengenakan pakaian wanita dari kaka perempuannya begitu sebaliknya atau bertingkah tidak selayaknya anak laki-laki/permpuan, harus dilarang dan bila perlu konsultasikan ke psikologi.
Bila ternyata anak anda telah terindikasikan kelainan seperti wanita menyerupai pria dan begitu sebaliknya, saran dari saya pribadi agar di konsultasikan ke psikilogi atau psikiater untuk menanganinya. Untuk dari moril, orangtua atau kerabat terdekat dan sekitarnya untuk selalu mensupport dan tidak mencelanya karna itu bisa membuat dia menjadi 'hurt' dan akan melampiaskan pada kelaianan'y tersebut dan bahkan hasrat untuk menjadi seperti wanita/pria akan semakin jadi.
Allah SWT telah menciptakan setiap makhluknya wanita dan pria. Jangan kita melanggarnya. syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, jalani hidup ini dengan apa adanya : )
Dan yakinlah, hasrat anda untuk menjadi seperti wanita/pria itu karna dorongan dari hati kecil anda untuk menyayangi dan mencintai sosok wanita/pria .
Jangan karna hal tersebut, merubah anda menjadi kelaianan .
Terima kasih .

Jumat, Oktober 16, 2009

Karokean @ N** .. dengerin n commentin .


Perih - Vierra

L O V E : )

__xxxxxxx
____xxxxxxxxxxx_______xxxxxxxx
___xxxxxxxxxxxxxx___xxxxxxxxxxxxx
___xxxxxxxxxxxxxxx_xxxxxxxxxxxxxxx
___xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
____xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
_____xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
_______xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
_________xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
___________xxxxxxxxxxxxxxx
_____________xxxxxxxxxxx
______________xxxxxxxx
_______________xxxxx
_______________xxx
______________xx
_____________x
___________x
________xx
______xxx
_____xxxx
___xxxxxx
___xxxxxxx
____xxxxxxxx
______xxxxxxxx
________xxxxxxxx
_________xxxxxxx
_________xxxxxxx
________xxxxxx………………FrIeNdShIp
_______xxxxx………………Is Like A Flower;
_____xxxxx………………Growing In Its Glory,
___xxxxx…………………Telling its own story;
__xxx…………………….FrIeNdShIp is Precious,
__xx………………………..Not Only In Shade,
__ x………But In D Sunshine Of Life Thanks For Being My Fren.
May Our FrIeNdShiP Will Everlasting

…@}——..@}—–..@}—–..@}—

Psikoseksual Freud dengan Psikososial Erikson

Tahapan Psikoseksual (Freud)
Freud berpendapat bahwa karakter dibentuk pada masa kanak-kanak, ketika anak-anak berhadapan dengan konflik dibawah sadar antara dorongan bawaan dan tuntutan hidup berbudaya. Konflik ini terjadi dalam lima rangkaian kematangan perkembangan psikoseksual, tempat di mana kenikmatan seksual berpindah dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya—dari mulut ke anus lalu ke genital. Di tiap tahapan, sumber utama ada pada pemuasan berubah dari disuapi, eliminasi, dan akhirnya aktivitas seksual.

Berikut adalah lima tahapan dasar perkembangan psikoseksual :

1. Oral (lahir – 12-18bulan), sumber kenikmatan utama bayi berada di mulut.

2. Anal (12-18 bulan – 3 tahun),Kepuasan sensual saat menahan & melepas feces ,toilet training.

3. Phalic (3 tahun – 6 tahun), Zona kepuasan bergeser ke daerah genital

4. Latency (6 tahun – pubertas), Masa tenang di antara tahapan-tahapan sebelumnya

5. Genital (pubertas – kedewasaan), dorongan seksual di salurkan kepada kematangan sekusalitas masa dewasa.


Tahapan Psikososial (Erikson)

Psikososial mencakup delapan tahap spanjang rentang kehidupan. Teori delapan tahap Erikson, sebuah proses perkembangan ego atau diri yang di pengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.

Berikut adalah delapan tahap psikososial :

1. Kepercayaan dasar VS ketidakpercayaan (lahir – 12-18bulan), adanya perasaan nyaman dengan ibunya, aman. Pabila anak merasa tidak aman dan nyaman dengan sekitarnya maka anak akan menjadi ketidakpercayaan.

2. Autonomi VS rasa malu & ragu (12-18bulan – 3tahun), Anak mulai mengembangkan dirinya, namun jika anak tidak mampu untuk mengembangkan dirinya akan timbul rasa malu dan ragu untuk melakukannya.

3. Inisiatif VS Rasa bersalah (3tahun – 6tahun), Anak mulai mau untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya, tetapi jika dia gagal atau tidak mampu dia akan menjadi rasa bersalah pada dirinya.

4. Industri VS Inferioritas (6tahun – pubertas), Anak mulai melakukan suatu percobaan atau mulai membuat suatu inovasi yang dikembangkan dari pikirannya.

5. Identitas VS kekacauan identitas (pubertas – dewasa awal), Anak beranjak remaja, di mana dalam tahapan ini sudah mulai mencari tau siapa dirinya ? Akan seperti apa diinya ? Namun jika remaja bingung menentukan siapa dirinya akan mengakibatkan kekacauan identitas.

6. Intimasi VS Isolasi (dewasa awal), Individu mulai mencoba untuk membuat suatu komitmen dalam hidupnya, baik komitmen dengan lawan jenis maupun komitmen hidupnya di masa depan. Apabila individu tidak dapat atau tidak sanggupberintimasi menyebabkan indiviu akan tertutup atau memisahkan dirinya dengan orang lain.

7. Produktivitas VS Stagnasi (dewasa tengah), Individu sudah mampu membangun dan membimbing anak-anaknya kelak. Dan juga ,hasil produk atau kerajinan inovasi yang telah dia kerjakan dapat di terima dan mendapatkan suatu reward. Kebalikannya, jika individu tidak berhasil maka akan menyebabkan rasa tidak percaya diri.

8. Integritas ego VS Putus asa (dewasa akhir), Menikmati hasil dari jerih payahnya selama muda, menikati masa tua, menerima suatu saat nanti akan adanya kematian.

KESIMPULANNYA :

Perbedaan dari Psikoseksual dan psikososial yakni :

Psikoseksual membahas tentang di bawah sadar. membahas tahapan-tahapan seksual yang terjadi dari anak baru lahir – anak-anak – hingga dewasa. Tahapan tersebut membentuk suatu perilaku individu.

Psikososial, Erikson menyatakan bahwa perkembangan ego bersifat seumur hidup. Tiap tahap melingkupi apa yang pada awalnya disebut oleh Erikson sebagai ‘krisis’ dalam kepribadian, yaitu tema psikosial utama yang sangat penting pada waktu itu dan, sampai batasan tertentu.

Referensi :

Buku Psikologi Umum I ,Universitas Gunadarma

Diane E. Papalia, et al., Human development, Jakarta : Kencana, 2008

By. Chyntia Harli 10508045

Kesehatan Mental Sang Pemulung Cilik

Di sebuah jalan di Pekayon, Bekasi Selatan terdapat beberapa pemulung yang bertenaga-kerjakan anak-anak (7-12 tahun). Canda tawa, senyum ceria, harus terbayar dengan beratnya beban dengan memungut gelas demi gelas air mineral yang berserakan di jalan-jalan. Entah apa yang terbesit di dalam benak anak itu bila disinggung masalah cita-cita atau keinginan kecil namun tak terwujud. Apakah dia puas menjalankan ini semua ? Mengapa dia tidak memberontak untuk dapat maju mewujudkan keinginannya ? Bagaimana dengan kesehatan mental dia dalam menjalankan pekerjaan tak layak tersebut dan keinginan yang terpendam dalam benaknya ? Saya mencoba untuk memecahkan persoalan yang mengusik pikiran dan keingintahuan baik saya maupun orang lain.

Saya menemukan seorang anak berjenis kelamin laki-laki, berumur 9 tahun atau setara dengan kelas 4 Sekolah Dasar (SD); sebut saja Bakti. Bakti adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya perempuan ikut memungut sampah namun di tempat yang berbeda dengan Bakti. Disebutkan Bakti, ayahnya menyewakan jasa mengantarkan orang demi orang ke tempat tujuan dengan menggunakan motor atau yang biasa disebut ojek. Ibunya mengalami sakit parah dirawat di rumah dengan keadaan rumah yang tak layak tinggal ditambah dengan obat seadanya bahkan Bakti pernah menemukan sebuah obat tablet dan memberikan kepada ibunya dengan harapan agar ibunya membaik, namun Bakti sendiri tak tahu apakah obat tersebut masih layak untuk dikonsumsi.

Bakti mempunyai suatu keinginan sederhana namun belum dapat dia wujudkan. Bakti ingin sekali sekolah seperti dahulu, yang pernah mengenyam di bangku sekolah hanya sampai kelas 2 SD. Begitu miris Bakti mengalah untuk berhenti sekolah karna uang yang telah tersedia untuk kepentingan sekolah dialihkan membayar sewa tanah rumah seharga seratus ribu rupiah sebulan dan membeli obat ibunya. Ibu Bakti mengidap penyakit telah bertahun-tahun lamanya. Namun Bakti dan ayah telah pasrah bilamana nanti ibu akan dipanggil Sang Khalik dari penyakit yang di idapnya. Suatu harapan kecil dari perkataan Bakti, “Aku pengen sekolah, mbak. Biar bisa bantu emak dan bapak biar kaga ditipu orang mulu, mbak.”. Dikarenakan orang tua bakti pernah ditipu karena menandatangani suatu surat yang ternyata isinya adalah penggusuran rumah akibat dari ketidakbisanya orang tua Bakti dalam membaca.

Dalam kesehariannya, hubungan dengan ayahnya sangatlah renggang, ayahnya hampir tidak pernah mengajarkan untuk sholat karna Bakti memeluk agama Islam, Syamsu Yusuf (Dosen UPI) dalam artikelnya yang berjudul ”Mengembangkan kesehatan mental berbasis keluarga” menyatakan bahwa agama memberikan petunjuk tentang tugas dan fungsi orang tua dalam merawat dan mendidik anak, agar dalam hidupnya berada dalam jalan yang benar, sehingga terhindar dari malapetaka kehidupan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak (kandungan Alquran, Surat Attahrim:6). Dilihat dari pengertian kesehatan mental, pertama yaitu dalam suatu keluarga harus adanya keberfungsian dalam keluarga; orang tua sangat berpengaruh dalam tiap input yang diterima anak dari lingkungan luar keluarga, seperti internalnya (moralitas, fisik, psikis) dan eksternalnya (social-budaya). Yang kedua, adanya hubungan orang tua – anak. Dalam hal ini, harus adanya peraturan agar anak dapat bersikap seperti usianya, orang tua memberikan penggambaran akibat pabila anak melakukan kesalahan pada masyarakat, dapat bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Namun Bakti dan keluarganya bisa saya katakan bahwa kesehatan mental dalam keluarga tersebut tidak sehat. Bila dibaca dari awal hingga penjelasan-penjelasan yang saya utarakan dalam tulisan ini. Kesehatan mental dilihat dari bagaimana hubungan kedekatan dan timbal-balik orangtua ke anak begitu sebaliknya.

Di tambah lagi dengan kemiskinan dapat membahayakan perkembangan anak melalui pengaruhnya terhadap kondisi esmosional orang tua dan praktik pengasuhan anak dan pada lingkungan rumah yang mereka ciptakan (Brooks-Gunn & Duncan, 1997; Brooks-Gunn et al., 1998). Orang tua yang hidup dalam rumah kumuh (atau tanpa rumah), yang kehilangan pekerjaan mereka cenderung menjadi cemas, tertekan, dan lekas marah. Mereka menjadi kurang mengasihiterhadap anak-anak mereka. Cara pendisiplinannya secara konstan, kasar, & berlebihan. Cenderung mengabaikan perilaku yang baik dan hanya memperhatikan perilaku yang salah. Dampaknya, anak cenderung tertekan, kesulitan bermain bersama teman sebaya, kurang percaya diri, memiliki masalah perilaku, dan terlibat dalam tindakan antisocial (Brooks-Gunn et al., 1998; McLoyd, 1990, 1998; Mistry et al., 2002).

Keluarga yang berada dalam ekonomi sulit memiliki kecenderungan yang lebih rendah dalam mengontrol aktivitas anak-anak mereka, dan kurangnya monitor tersebut berkaitan dengan prestasi sekolah dan penyesuaian social yang lebih buruk (Bolger, Patterson, Thompson, & Kupersmidt, 1995)
Ketika sang ayah merasa gagal bertugas sebagai sumber nafkah, demoralisasinya akan mengalahkan peran keayahannya dan memengaruhi secara negative hubungannya dengan sang anak. (Doherty et al., 1998)

By. Chyntia Harli 10508045
http://amanui.wordpress.com/2007/12/21/kesehatan-mental-anak/

Statistika dalam Psikologi

Mata kuliah statistika dalam fakultas psikologi mempunyai cukup peran untuk mengolah data kualitatif dari suatu penelitian, menurut saya. Dalam pendahuluan statistika pada semester 2 di fakultas psikologi disebutkan beberapa pengenalan dasar statistika untuk psikologi yang disebutkan Bu Suzanna Lamria Siregar yaitu Distribusi Frekuensi, Ukuran statistika, Probabilitas, Distribusi teoritis,Tren sekuler linier, dan Angka indeks.

Salah satunya pengertian dari Distribusi frekuensi adalah Pengelompokkan data dalam beberapa kelas sehingga ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat. Frekuensi itu sendiri adalah banyak permunculan data. Distribusi frekuensi suatu materi untuk menghitung banyaknya data dari suatu penelitian/observasi. Terdapat beberapa rumus untuk mendapatkan hasil dari data dalam penelitian. Hasil penghitungannya dapat ditampilkan dalam histogram, diagram balok, dan poligon agar dapat terlihat frekuensinya atau banyaknya data yang telah dihitung.

Dapat dilihat dan dipahami, statistika dalam ilmu psikologi cukup memiliki peran dalam pengolahan data kualitatif dari suatu penelitian/observasi. Untuk mengolah data dan menghitung data dari observasi yang dilakukan dapat menggunakan cara distribusi frekuensi, atau mencari suatu peluang dari materi probabilitas, dan Ukuran statistika untuk mencari mean, modus, median, kuartil, desil, presentil, dlll; begitu dengan materi-materi lainnya dalam statistika. Apabila dipelajari dengan seksama, sungguh sangat bermanfaat untuk kita sebagai mahasiswa/i fakultas psikologi dalam hal mengolah data dari suatu observasi. Sudah mempunyai suatu takaran atau patokan dalam menghitungnya, jadi hasil dari data observasi tidak akan salah terkecuali human error dalam penghitungannya.

Statistika tidak hanya pada mata kuliah ekonomi, Tekhnik informatika saja tapi juga di psikologi dan cukup bermanfaat dalam pengolahan data. Semoga mahasiswa/i fakultas psikologi termasuk saya, dapat mengerti lebih seksama dalam menggunakan rumus-rumus dari mata kuliah statistika dan dosen dapat menjelaskannya dengan baik.

by.Chyntia Harli 10508045 2PA05

Tentang Chy

Foto saya
Chyntia Harli Berjilbab Kelahiran 1990 & Ship Kuda @ChynHrl Facebook.com/chyntia.harl