Selasa, Maret 22, 2011

Kepadatan dan Kesesakan Jakarta

Meningkatnya jumlah penduduk yang berpindah dari desa ke kota sangat signifikan. Berbagai motif yang dijadikan alasan untuk individu pindah tempat tinggal dan memadati kota. Yang menjadi sasaran individu lainnya adalah Kota Jakarta. Individu menganggap bahwa tinggal di Jakarta akan mendapatkan pekerjaan dan upah yang banyak. Namun hal tersebut salah, karena salah satu syarat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan upah yang banyak harus mengantongi ijazah SMU/sederajat, D3, dan S1. Untuk yang hanya memiliki ijazah SD bahkan yang tidak memiliki ijazah SD bekerja yang jauh dari layak, itu menurut saya.

Hal tersebut membuat individu-individu yang tidak memiliki pekerjaan memadati tiap lampu merah sebagai pengamen, peminta-minta, dan berjualan apa adanya. Dampak dari pekerjaan dan penghasilan yang tidak tetap membuat individu-individu tersebut tinggal di bawah jembatan, di taman kota, di pinggir kali/sungai, dll yang dapat membuat suasana Kota Jakarta menjadi kumuh. Karena mereka tidak mampu membayar lebih untuk tinggal di daerah huni semestinya. Pertambahan penduduk secara besar-besaran mengakibatkan berbagai masalah. Seperti kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan peningkatan kejahatan.

Kepadatan adalah jumlah rata-rata penduduk yang mendiami suatu wilayah administrative atau politis tertentu, biasanya dinyatakan dalam jiwa/Km2. Adapun rumus untuk menghitung kepadatan penduduk suatu wilayah:
Kepadatan penduduk = jumlah penduduk (jiwa) / Luas wilayah (km2)


Adapula yang dapat menyebabkan kesesakan kota Jakarta, yakni pekerja yang bekerja di Jakarta. Sebagian besar mereka bertempat tinggal di luar Jakarta. Setiap hari kerja individu-individu tersebut meramaikan jalanan jakarta dengan menggunakan sepeda motor, mobil, dan angkutan kota seperti bus yang membuat sesak jakarta di pagi dan petang hari.

Menurut Altman (1975) kesesakan adalah suatu proses interpersonal pada suatu tingkatan interaksi manusia satu dengan lainnya dalam suatu pasangan atau kelompok kecil. Kepadatan yang tinggi dapat menimbulkan kesesakan pada individu (Heimstra dan McFarling, 1978; Holahan, 1982).

Membicarakan kepadatan dan kesesakan di Jakarta tidak akan habisnya apalagi solusi agar individu dari desa berhenti tidak ke Jakarta dan mengurangi kesesakan tiap hari kerja pada pagi dan petang sulit untuk dipecahkan. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai cara namun tidak efektif dan tidak berbuah hasil.


Sumber :
  • http://psikologikelompok.wordpress.com/2011/03/15/kesesakan/

Lingkungan DAPAT mempengaruhi PERILAKU !

Di pertengahan tahun 2010, terdapat fenomena perilaku abnormal yakni anak-anak yang merokok. Salah satunya yang paling fenomena adalah anak yang berusia 4 tahun berada di desa Pagejugan, Brebes. SA (inisial anak) adalah anak yang selalu ditinggal bekerja oleh ayah (Td) dan ibunya (Nh). Hal tersebut yang menjadi peluang bagi SA untuk berperilaku menyimpang karena tidak ada pengawasan dari kedua orangtuanya.

Kondisi dan situasi rumah orangtua SA yang padat dan ramai akan orang-orang dewasa pria yang mengonsumsi rokok. SA pun mengamati dan nalurinya sebagai anak yang di saat itu berusia 3 tahun penasaran dan ingin 'memainkannya'. orang-orang dewasa tersebut menganggap sepele dan terus merokok bahkan mengucapkan omongan yang tidak sepantasnya di depan SA.

Disuatu ketika ayah SA sedang merokok, lalu puntungan rokok tersebut dipungut oleh SA lalu dimasukan kedalam mulutnya. Namun, hal tersebut mungkin dilarang oleh ayahnya namun karena anak seusia SA pada saat itu sangat besar rasa penasarannya terhadap rokok itu. Awalnya hanya sebatas mainan puntung rokok dari bekas rokok ayahnya. Namun, lama kelamaan puntung rokok yang masih menyala itu dihisap. Bahkan, kini anaknya sudah berani mengambil rokok untuk dan minta dinyalakan. "Kalau dilarang, anak saya menangis dan tidak bisa dihentikan. Ini yang membuat kami kerepotan," tutur Nurul, yang mengaku kebiasaan merokok anaknya itu kini sudah mulai berkurang(www.radartegal.com)

Untuk bisa menghilangkan kebiasaan merokok pada anak-anak dibawah umur, perlu adanya kesadaran dari keluarga, salah satunya adalah dengan membebaskan lingkungan rumahnya dengan rokok. Dikatakan, guna mencegah bahaya merokok, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi bebas merokok. "Yaitu dengan cara menempelkan stiker bebas merokok di tempat-tempat tertentu," terangnya.

Kasus di atas berkenaan dengan psikologi lingkungan. Di mana psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Perilaku manusia dapat dipengaruhi dari lingkungan sekitarnya begitu juga sebaliknya. Jika lingkungan tidak sehat dapat berdampak buruk bagi psikologis dari individu tersebut, contohnya SA.


Dalam kasus itu juga terdapat pengaruh dari behaviouristik, karena SA telah terdapat proses belajar dalam menggunakan rokok dan proses kognitif yakni mengingat dan merekam pembicaraan yang didengarnya.


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Teori ini dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.


Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.

Untuk itu, bagi yang memiliki anak atau adik dan juga anggota keluarga tersayang agar mengelola dan mengawasi lingkungan sekitar agar sehat dan berdampak baik bagi psikologis tiap anggota keluarga dan  juga diri sendiri.

Ini hanyalah contoh yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua.
Semoga bermanfaat dan lebih mawas diri dan sesama. <3

Peranan Matematika Dasar Dalam Psikologi

Mata kuliah di psikologi tidak hanya mempelajari perilaku dan masalah manusia, ada juga materi tentang hitungan. Hitungan yang terdapat di psikologi adalah matematika dasar atau sama dengan statistika. Di mana mata kuliah Hitungan tersebut mempunyai peranan yang penting dalam psikologi, karena dalam memproses data dari hasil penelitian harus menggunakan hitungan dengan rumus yang telah ditentukan. Dengan begitu, para peneliti dapat dengan mudah menyimpulkan hasil dari penelitian yang dilakukannya.

Psikologi adalah  ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Matematika dasar atau Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas (www.wikipedia.com)

Di bawah ini terdapat penjelasan dari beberapa istilah statistika, yaitu :
  • Populasi. ---> wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh penbeliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Anggota Populasi disebut elemen populasi. Penentuan populasi berbeda dengan unit analisis. Unit analisis bisa pada tingkat individual, kelompok atau organisasi.
  • Sampel. ---> sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, dan begitu juga sebaliknya.
  • Unit Sampel. ---> suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dapat dilakukan satu tahap atau beberapa tahap.
  • Probabilitas. ---> Disebut juga Peluang atau kebolehjadian. Cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika.
 Jadi, Matematika dasar dalam ilmu psikologi adalah untuk mengukur suatu sampling dalam penelitian dengan menggunakan rumus agar diketahui hasilnya dan hasil tersebut digunakan untuk mengetahui tingkatan perilaku individu dalam penelitian itu agar dapat ditarik kesimpulannya.

Tentang Chy

Foto saya
Chyntia Harli Berjilbab Kelahiran 1990 & Ship Kuda @ChynHrl Facebook.com/chyntia.harl